Minggu, 27 November 2016

Sajak : PETUAH SANG GARUDA

Untukmu bumi kandungku 
Dimana banyak tahta ditanamkan 
Semua membetangkan permadani indah sampai tapak jejakku
Semua bersatu suara pada kepak-kepak sayapku

Itu dulu, sekarang

Katamu negeri barat lebih lembut pesonanya
Dan kau generasi masa kini yang haus akan pengakuan dunia 
Lantas perlahan kau tanggalkan pilar-pilar yang melekat pada tubuh sang garuda

Untukmu bumi kandungku
Dimana banyak tekad dimakamkan
Janganlah kau lupakan siapa yang telah membawamu pada kebebasan dalam bersemesta

Tahukah kau bahwa aku tercipta dari aliran darah deras jutaan geriliyawan, titihan doa ibu ditengah malam, cucuran keringat di bawah sengatan mentari, dan bait-bait harapan dari sang pujangga

Kelak bila telah kau rasakan pahit dibalik manisnya sandiwara birokrasi dunia pandanglah langit tajam-tajam, biarpun kencangnya angin menghempas, aku tetap mengudara, karena telah terselip cita-cita luhur dari para pejuang pendahulumu

Cerita lalu kini hanya sebuah elegi
Aku terbang dengan membawa bekas-bekas jerat
Walau banyaknya anak panah menancap
Aku tetap meradang menerjang
Karena, aku adalah rasa yang kalian titipkan




CC : Manusia dan Pandangan Hidup



Tidak ada komentar:

Posting Komentar