Jumat, 06 Desember 2019

CONTOH KATA SAMBUTAN BHAYANGKARI

Seperti yang kita ketahui bersama Bhayangkari adalah organisasi yang berisikan oleh para Istri anggota POLRI. Bagi masyarakat umum banyak yang tidak mengetahui bahwa Bhayangkari bukanlah hanya sekadar perkumpulan melainkan banyak kegiatan - kegiatan didalamnya mulai dari tingkat ranting (Polsek), Cabang (Polres) dan seterusnya samapai pada tingkat pengurus pusat. 

Dalam kegiatan Bhayangkari melatih anggota Bhayangkari menjadi lebih terampil dalam hal berorganisasi seperti halnya urusan surat menyurat, pendataan keuangan, sampai pada kepengurusan yayasan dimana Bhayangkari memiliki sekolah. 

Dalam setiap kegiatan pasti didahulukan dengan kata sambutan Ibu ketua. Bagi anggota Bhayangkari yang memiliki jabatan sebagai ketua mungkin sudah jadi hal biasa untuk berpidato namun ada juga yang masih belajar bagaimana memberikan kata sambutan. Berikut saya lampirkan contoh kata sambutan Bhayangkari yang mungkin bisa Anda jadikan referensi, ataupun bagi para Anggota Bhayangkari yang bukan sebagai ketua ada baiknya Anda simak contoh berikut siapa tau tidak lama lagi Anda menjadi ketua hehehe

Sebagai peruntukkannya dan isi pesan yang hendak disampaikan bisa Anda sesuaikan. Semoga bermanfaat 


Selasa, 31 Januari 2017

WISATA PANTAI ANYER MURAH, DEKAT, CANTIK (review wisata)

Hallo .. kali ini saya akan me-review perjalanan wisata kami ke pantai Anyer. Rencana wisata kali ini bukan tanpa sebab bahkan ini sudah kami persiapkan dari jauh-jauh hari, kebetulan wisata kami kali ini diadakan dalam rangka silaturahim dan gathering para tetangga se-RT di lingkungan rumah saya. Singkat cerita kami memutuskan untuk mengunjungi pantai Anyer. Lebih tepatnya kami akan menuju Anyer Cottage Beach Resort. 

CUMA SATU SETENGAH JAM
Perjalanan dimulai sekitar pukul 07:00 WIB pada hari Minggu, 8 Januari 2017 dengan munggunakan bus pariwisata. Dari kawasan tempat tinggal kami yaitu Kelapa Dua Gading Serpong, Tangerang langsung aja masuk toll ke arah merak setelah itu keluar di gerbang toll Cilegon timur. Dari pintu keluar toll kita akan menempuh sedikit lagi perjalanan, masuk kota sebentar setelah itu kita akan menemui banyak pabrik-pabrik semen nah kalo sudah sampai situ berarti kita sudah dekat dengan tujuan nih... perjalanan memakan waktu 1 setengah jam, sebentar kan ? untungnya waktu itu gak macet. Untuk rutenya silahkan cari di google maps atau situs lainnya yaa karena resort ini cukup terkenal kok dan banyak feed nya di internet.

TIKETNYA
Sekadar review aja nih di Anyer Cottage Beach Resort kita cukup membayar Rp. 1.500.000/Bis, sebis itu ada 57 orang, kalo pakai mobil atau kendaraan pribadi mohon maaf yah saya belum dapat infonya hehe 😝

TEMPATNYA
Tempatnya enak kok nyaman, bersih dan tertata karena ini resort bukan pantai umum. Cocok lah yah buat acara keluarga atau kantor yang mau ngadain gathering. Dari parkiran ke pantai juga gak jauh. disana ada,

1. Taman bermain anak


Untuk para bunda yang punya anak kecil bisa juga diajak bermain di taman bermain anak, ada ayunan, perosotan (seluncur), jungkat-jungkit, dll yang pastinya anak-anak tidak akan bosan 👶 .

2. Kolam renang 


3. Cottage

Cottage ini bisa kita sewa dengan view langsung ke pantai.









4. Tempat yang luas

Kalau kita mau ngadain gathering atau kumpul-kumpul pas banget nih. Kita bisa gelar tiker dibawah pohon kelapa yang pastinya teduh banget sambil memandang pantai.





Yang mau main layang-layang juga bisa nih anginya kenceng plus lahannya luas


6. Musholah

Bagi kalian yang muslim gak perlu bingung mikirin sholat dimana, disana disediakan musholah yang nyaman dengan arsitektur yang unik tentunya. sayangnya saya tidak mendokumentasikannya lewat foto.

7. Fasilitas Mantai

Disana disewakan papan surfing, ban dan motor ATV untuk jalan-jalan di tepi pantai 🏄🏊


8. Volly Pantai


Disini kita juga bisa main volly lho .. asik kan.








LAIN-LAIN 

Pada bagian "lain-lain" ini saya akan membahas tentang apa-apa yang kalian perlu tau juga, karena pengalaman saya mencari info wisata pasti yang di post yang bagus-bagusnya aja ya kaan 😉

Walaupun tempat ini berkonsep resort tapi tetap ada pedagang kok, ada yang jual ikan asin, es kelapa muda, layangan, tukang tatto henna, kaos. Kita bisa membelinya sebagai buah tangan, pedagannya juga tidak banyak sehingga tidak mengganggu aktifitas wisata kita seperti di pantai umum lainnya (biasanya dikeroyok pedangang)














Okey cukup disini review saya... semoga ini bisa menjadi referensi tujuan wisata kalian, selamat berlibur, selamat berwisata, dan selamat bersenang-senang 😃

Minggu, 18 Desember 2016

Sajak : HARAPAN TERAKHIR

semenjak hujan deras itu mereda menjadi gerimis aku sempatkan bertanya pada langit kemana semua tabir-tabir senjaku akan berlabuh ? namun ia tiada menjawab sampai tiba lah aku pada hulu sebuah jembatan asa

kutemukan dirimu menyeka sisa-sisa rintik hujan untuk kau tunjukan sinarnya padaku lalu kau rebahkan tubuhmu agar bisa kubelah dadamu lantas meyelipkan sebongkah harap kedalam sukmamu

demikianlah romansa yang melantangkan seluruh suara suka cita atas sebuah rona merah muda yang menghiasi pipiku dipagi ini, yang membawa arah tatapan pada embun-embun yang menyejukan jiwa, pada bayang-bayang kebahagiaan kalbu,  kutaruh semua rasaku disitu.

sampai tak kuasa tangan ini menulis karena semua harapanku sudah bermuara padamu, tak perlulah bibir ini bersua karena dunia sudah tau betapa bahagianya sepasang merpati memadu kasih didahan sana

sadarkanlah dirimu sekarang bahwa telah kusandarkan seluruh harapan entah akan kau kubur hingga membusuk atau kau semai hingga berbunga merekah 

kupasrahkan semua jalan cerita agar ia bergerak menuruti kehendak-Nya, mungkin ini adalah sebuah jawaban dari doa-doa kepasrahan jari jemari yang sudah lama tidak menggapai







CC : Manusia dan Harapan 





Jumat, 09 Desember 2016

Sajak : LEPAS

Setetes air terjun yang jatuh akankah ia kembali lagi ketebingnya, batinnya terluka oleh kebisingan suara-suara hati yang gamang, diam memaku, risau hendak memutar arah angin

Begitulah sebuah ironi yang hendak disampaikan hati pada logika, yang tertindih oleh pahitnya masa lampau, lalu kau datang dengan membawa angin, angin yang membawa ilalang kemana jatuhnya

Tapi tahukah kau rasanya menutup mulut akan kata yang hendak kau ucapkan, tertahan lalu perlahan menikam semua rasa yang kau simpul menjadi untaian tali asmara

Menyakitkan, bahwasanya aku cemas akan keberadaanmu 
aku mencemasi akan hal yang tak perlu bersarang dalam dada, tapi aku telah terjerat oleh pancaran matamu, memacu langkah kaki pun tak bisa aku lepas dari batinmu

Lalu kini bagaimana ? inginku memasang tembok-tembok raksasa dihadapanku agar tak mudah masuk jiwamu kedalam jiwaku, semakin tinggi kupasang semakin deras pula aliran kemunafikan hati ini menghancurkan, aku bagai tali kusir yang kau tarik dengan segenap pesonamu sedang aku tertatih-tatih melawan semua rasa

Dan perihal batu-batu yang kutanam,
Walau bagaimana gagahnya batu karang ia tetap runtuh oleh senyuman manis sang camar yang hendak kembali dikala senja datang

Rasa itu dapat melampaui batas-batas yang kubuat, mengguncang rongga dada, lantas aku hanya menetap pada garis-garis pantai yang mendamba pelukan matahari tenggelam, Karena, Rasa gusar ini sebanding dengan rasa yang telah menjerat sukmaku 

Lalu, hendak kemana kita ?




CC : Ilmu Budaya Dasar ; Manusia dan Kegelisahan







Minggu, 04 Desember 2016

Sajak : TANGGUNG JAWAB

Tak semua pedang menusuk darah hasilnya, namun celah luka boleh jadi penyebab sakitnya
entah mengapa dua orang itu bagai purnama yang merindukan pagi
menatap tajam putaran demi putaran jarum jam dimuka dinding
sudah berapa nafas yang mereka hembuskan demi melangkahkan kaki menuju persinggahan abadi

Bulan memang takkan terbelah tanpa menyampaikan kisah laranya padaku
aku menyadari itu, andai semua yang kugapai mengerti inginku, pastilah asa yang dititipkan telah mengudara layaknya kapas

Bertanyalah langit pada jiwa,
masihkah kau pantas ditimang ? sebab panjangnya untaian pakta telah menjulur membuntuti, tak mungkin terkenang rasa-rasa yang mereka sandarkan pada tangkai rapuhmu

Dibalik tajamnya pedang ini terbaring rasa-rasa yang mungkin tersesat, apakah aku direstui adanya
berlumurlah rasa sesal di raga ini
menorehkan abdi yang kusebut janji

Bila padang belati yang mereka percayakan, akan kususuri satu-satu sampai tak terbatas




CC : Manusia dan Tanggung jawab serta Pengabdian.


Minggu, 27 November 2016

Sajak : PETUAH SANG GARUDA

Untukmu bumi kandungku 
Dimana banyak tahta ditanamkan 
Semua membetangkan permadani indah sampai tapak jejakku
Semua bersatu suara pada kepak-kepak sayapku

Itu dulu, sekarang

Katamu negeri barat lebih lembut pesonanya
Dan kau generasi masa kini yang haus akan pengakuan dunia 
Lantas perlahan kau tanggalkan pilar-pilar yang melekat pada tubuh sang garuda

Untukmu bumi kandungku
Dimana banyak tekad dimakamkan
Janganlah kau lupakan siapa yang telah membawamu pada kebebasan dalam bersemesta

Tahukah kau bahwa aku tercipta dari aliran darah deras jutaan geriliyawan, titihan doa ibu ditengah malam, cucuran keringat di bawah sengatan mentari, dan bait-bait harapan dari sang pujangga

Kelak bila telah kau rasakan pahit dibalik manisnya sandiwara birokrasi dunia pandanglah langit tajam-tajam, biarpun kencangnya angin menghempas, aku tetap mengudara, karena telah terselip cita-cita luhur dari para pejuang pendahulumu

Cerita lalu kini hanya sebuah elegi
Aku terbang dengan membawa bekas-bekas jerat
Walau banyaknya anak panah menancap
Aku tetap meradang menerjang
Karena, aku adalah rasa yang kalian titipkan




CC : Manusia dan Pandangan Hidup



Sabtu, 19 November 2016

Sajak : MALAM PEMBALASAN

Di kedua matamu mungkin aku hanyalah keping-keping pecahan beling, yang tak mungkin kau susun ulang, digenggampun jarimu akan terluka

Cukuplah kiranya kau tahu bahwa aku meringkuk dibalik api yang kau sulut, tapi jangan sekali-kali mengadu gelak tawamu padanya sedang kau tak kenal siapa itu air yang memadamkannya

Luka yang kau berikan tertanggal pada tanah-tanah bukit, lalu tumbuh dan menyusup menjadi tembikar-tembikar yang kau jadikan wadah api unggunmu, pedihku tersisip dalam balok-balok kayu yang kau jadikan arang di apimu

Disaat aku sibuk untuk melupa, malam ini kupersilahkan tuan membaringkan tubuh pada dipan ternyaman, disisi perapian yang hangat, disandingkan kopi hitam yang masih memburai ampasnya

Sambil menunggu ampas kopi menimbun didasar cawan, Sulutlah tembakau tuan biar hilang penat di kepala, pandanglah sejenak mata api yang menyala biru disana, yang panasnya menembus hingga ubun-ubun.

Hisaplah tembakau tuan dalam-dalam hingga hembusan asapnya mengepul sampai langit-langit, lalu seruput pelan-pelan kopi yang masih terselip pahit disitu.

Lalu pejamkan mata sejenak, itulah aku yang melukaimu lewat beling-beling, yang tertindih tawa jahatmu, yang membakarmu lewat tumpukan arang, yang memandangmu lewat celah api hangatmu, yang mengepul liar ditiap-tiap batang kretekmu, serta pahit yang kau rasakan. 

Bila kau bertanya bilamana semua ini terjadi, tanyakan pada mereka, adanya karena siapa 



CC : Manusia dan Keadilan